Oleh
Unknown
Sabtu, 10 Januari 2015
Bagikan :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan di negara-negara berkembang, tidak terkecuali di Indonesia, berlangsung setelah usai Perang Dunia II. Negara berkembang yang semula adalah negara bekas jajahan, saat itu mulai bangkit melakukan perlawanan terhadap penjajah. Selanjutnya mereka menetapkan diri dan mendapatkan pengakuan dunia internasional sebagai negara merdeka (independent nations), meskipun beberapa diantaranya, seperti beberapa negara di Asia Tenggara dan Selatan, posisinya adalah sebagai negara commonwealth, yakni Malaysia, Singapura dan India. Realitas kebangkitan itu tidak sama antara satu dengan yang lain walaupun semuanya disponsori oleh hutang-hutang luar negeri dalam periode pembangunannya. Di Asia Tenggara, Singapura lebih dulu diakui oleh dunia internasional sebagai salah satu dari the Newly Industrializing Countries. Namun sebagian besar dari negara berkembang di Asia, hingga kini belum ada yang menyamai kemajuan negara-negara Barat yang mengklaim diri sebagai negara modern, kecuali empat negara yang disebut sebagai the Newly Industrializing Countries, yakni Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan Singapura. Tentu ada berbagai penjelasan. Selain penjelasan sosial budaya juga penjelasan politik, yang berkaitan dengan strategi politik Barat saat menghadapi perang dingin. Sesungguhnya hal ini perlu uraian tersendiri, yang dalam tulisan ini tidak akan diulas. Tulisan ini hendak memahami secara khusus konteks pembangunan dan kesejahteraan di Indonesia selama berlangsungnya periode pembangunan bangsa.
Indonesia sejatinya memiliki modal dasar terlengkap untuk menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan berdaulat. Pertama berupa 250 juta orang penduduk, terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan AS.Jumlah penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang yang berusia tidak produktif (bonus demografi), dengan jumlah kelas menengah yang terus meningkat dari tahun ke tahun.Ini merupakan potensi pasar domestik yang luar biasa besarnya.Kedua adalah kekayaan alam yang melimpah dan beragam, baik yang terdapat di wilayah darat maupun lautan.Ketiga, posisi geoekonominya yang sangat strategis, di jantung pusat perdagangan global.Sekitar 45 persen dari seluruh komoditas dan barang yang diperdagangkan di dunia dengang nilai 1.500 trilyun dolar AS per tahun diangkut melalui laut Indonesia (UNCTAD, 2010).
Namun, sudah 69 tahun merdeka, Indonesia masih sebagai negara berkembang (GNP per kapita 5.000 dolar AS) dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang tinggi, kesenjangan antara kelompok kaya vs miskin kian melebar, dan daya saing ekonomi yang rendah.Tingkat kemajuan dan kemakmuran Indonesia jauh di bawah negara-negara tetangga yang modal dasar pembangunannya terbatas.Sebut saja, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang yang sudah lama menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita di atas 30.000 dolar AS.IPM (Indeks Permbangunan Manusia) Indonesia hanya menempati peringkat-6 di kawasan ASEAN di bawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Pilipina.
Yang lebih mencemaskan, hingga saat ini fondasi dan struktur ekonomi Indonesia masih rapuh, sangat bergantung pada eksploitasi SDA yang miskin hilirisasi dan nilai tambah.Pertumbuhan ekonomi dalam sepuluh tahun terakhir lebih dari 70 persen berasal dari konsumsi, ekspor komoditas mentah, aliran masuk ’uang panas’, dan sektor non-tradable seperti properti, hotel, malls, dan jasa angkutan.Sementara itu, kita mengimpor mesin dan peralatan mesin, bahan baku dan bahan penolong untuk memasok industri nasional.Barang-barang konsumsi (consumer goods) buatan luar negeri seperti kulkas, mesin cuci, microwave, oven, kipas angin, AC, komputer, dan HP membanjiri pasar domestik di seluruh wilayah Nusantara.Akhir-akhir ini kitamengimpor pesawat terbang, kapal perang, dan alutsista dalam jumlah yang sangat besar.Bahkan, ironisnya Indonesia kini menjadi bangsa pengimpor pangan terbesar di dunia, mulai dari beras, jagung, gandum, kedelai, gula, buah-buahan, bawang putih, ikan sampai garam.
B. Rumusan Masalah
- Apa saja strategi khusus dalam memajukan dan mengsejahterakan rakyat?
- Apa saja yang mendukung Pertumbuhan Ekonomi dalam memajukan dan mengsejahterakan rakyat.
- Bagaimana Indikator dalam pertumbuhan ekonomi?
C. Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan ekonomi dalam tujuannya untuk memajukan dan mengsejahterakan rakyat. Makalah ini juga bertujuan untuk memberikan referensi kepada pembaca.
[ Kode Makalah 19 ]
PASSWORD MAKALAH
0 Komentar untuk "Makalah Pembangunan Ekonomi untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa"
Terima kasih Anda sudah berpartisipasi dan meninggalkan komentarnya pada www.makalah-kita.blogspot.com. Kami sangat menghargai komentar anda. Silahkan kunjungi kembali http://www.makalah-kita.blogspot.com baca posting terbaru kami selanjutnya.
Hormat Saya,
yudhie